Bagian 1: Rian Kesal Sama Aturan Rian bangun pagi-pagi... dan langsung merasa hidup ini tidak adil. Belum juga membuka mata sepenuhnya, suara kakaknya, Rafa, udah nyaut duluan dari luar kamar, “RIAN! Mandiii! Udah jam enam lebih empat puluh lima koma dua detik!” Detik? Emang Rafa jam digital? Belum sempat protes, kakak perempuannya, Raisa, muncul di pintu kamar sambil nyemprot parfum
🌴🌱 Pada zaman dahulu kala, di sebuah sawah yang hijau dan subur, tinggallah dua sahabat tanaman.. eh, maksudnya... dua tanaman yang tidak terlalu akur. Yang satu adalah Pohon Kelapa - tinggi menjulang, gagah, daunnya lebar seperti kipas raksasa. Yang satu lagi adalah Pohon Semangka- eh, bukan pohon sih, tapi lebih mirip merayap-rayap malu-malu di tanah dengan buah yang besar dan montok.
(Dongeng kocak yang hampir masuk buku sejarah, kalau saja siluman bisa tanda tangan.) Dahulu kala, di masa Tiga Kerajaan Tiongkok, hidup seorang jenderal cerdas bernama Zhuge Liang. Otaknya encer, rambutnya licin, dan kipas bulunya selalu mengepak elegan meski angin tak lewat. Ia terkenal bukan hanya karena strategi perangnya yang ciamik, tapi juga karena kemampuannya... berbohong secara estetis
_mewarnai.webp)
_mewarnai.webp)
_mewarnai.webp)
